ketika kulihat berita dilayar kaca,
masih tentang yang lalu itu,
tetap belum berubah, sama
tentang para maling yang berseteru,
hanya kini maling-maling punya anjing masing-masing,
yang mungkin sudah mendapat sebagian roti untuk harga diri..
anjing-anjing saling melolong,
maling maling saling menodong
tak ada lagi tempat lari dan bersembunyi..
angin menderu tak tentu,
burung-burung pembawa kabar berkicau palsu,
riuh-riuh negriku, semuanya dikatakan palsu...
sudah tiga ketuk palu,
tapi mungkin masih bisa ditawar
karena semua berhak menawar
karena hukum bisa ditawar,
selama kesalahan masih samar-samar
"mataku sakit, juga telinga...
aku hampir muntah,
dengan semua yang dijejalkan
tapi aku tersenyum, semua ini lucu bagiku..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar